Jumat, 20 Februari 2009

Tumbuh Kembang Anak ( 3-5 tahun )

TUMBUH KEMBANG ANAK (3 – 5 TAHUN)

Apa itu tumbuh kembang anak ????
Tumbuh Kembang anak adalah proses yang berkesinambungan atau berlangsung terus menerus sejak anak masih dalam kandungan hingga dewasa yang sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

Apa manfaat kita mengetahui tumbuh kembang anak ?
Dengan kita mengetahui tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya kita dapat memantau dan mendeteksi jika terdapat kelainan atau keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat ditangani secara dini melalui stimulasi tumbuh kembang.

Stimulasi tumbuh kembang adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dan tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

Hal-hal yang diperhatikan dalam pemberian STIMULASI tumbuh kembang anak yaitu :
Mengajar/melatih anak dalam berbagai kegiatan seperti : bermain, berlari, menari, menulis, menggambar, makan/minum sendiri, membantu orang tua, menghitung dan membaca
Pemberian stimulasi dilaksanakan secara bertahap, berkelanjutan dan terus menerus
Menggunakan benda atau barang/alat yang ada disekitar anak dan tidak berbahaya bagi anak
Jangan memaksa apabila anak tidak mau melakukan kegiatan stimulasi demikian pula bila anak sudah bosan
Beri pujian setiap anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi yang sesuai dengan tingkat umurnya
Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dan dalam suasana yang menyenangkan

Pemantauan Perkembangan Anak Usia 3–4 Tahun
Pada usia 4 tahun anak sudah bisa :
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjalan pada jari kaki (berjinjit)
Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
Menggambar garis silang
Membuat gambar lingkaran
Menggambar orang hanya kepala dan badan
Mengenal sedikitnya satu warna
Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
Mematuhi peraturan permainan sederhana

Jika ada yang belum dapat dikerjakan anak, maka yang ibu perlu lakukan adalah memberi stimulasi lebih sering

Stimulasi dini yang bisa dilakukan dirumah :
Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat dengan satu kaki
Latih anak cara memotong/ menggunting gambar-gambar. Mulai dengan gambar besar
Latih anak mengancingkan kancing baju
Latih anak dalam sopan santun, misalnya berterima kasih, mencium tangan dan sebagainya

Pemantauan Perkembangan Anak Usia 4–5 Tahun
Pada usia 5 tahun anak sudah bisa :
Melompat dengan satu kaki dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
Menggambar segi empat dan segi tiga
Bicara dengan baik/pandai bicara
Dapat menghitung jari-jarinya
Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
Mengenal minimal 4 warna
Membedakan besar dan kecil
Mendengar dan mengulang hal-hal penting dalam cerita
Mencuci tangan sendiri

Stimulasi dini yang dapat dilakukan dirumah untuk anak usia 4-5 tahun :
☺ Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan, misalnya : melompat tali, main engklek, dsb
☺ Melatih anak melengkapi gambar misalnya : menggambar baju pada gambar orang atau menggambar pohon, bunga pada gambar rumah, dsb
☺ Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda jawabannya
☺ Ajak anak dalam aktivitas keluarga seperti berbelanja ke pasar, memasak, membetulkan mainan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk anak usia 3-5 tahun yakni :
Ø Ukur LIKA sekurang-kurangnya 1 kali setiap tahun
Ø Timbang berat badan setiap bulan
Ø Minta kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus
Ø Teruskan mengawasi dan membimbing anak dalam memelihara kesehatan gigi
Ø Hindari : kebiasaan buruk (mengisap jempol), makan permen, coklat
Ø Teruskan pemberian makanan keluarga, makanan selingan bergizi dan buah-buhan segar

Alat permainan yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak usia 3-5 tahun yaitu :
§ Berbagai benda dari sekitar rumah seperti piring, gelas, sendok plastik,
§ Buku bergambar, majalah anak-anak
§ Alat gambar dan tulis menulis
§ Kertas, gunting, air
§ Alat permainan yang bisa dipakai bersama seperti congklak, kotak pasir, bola, tali, dsb

Mari kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa kita dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita

DIARE PADA ANAK

I. Pengertian
Diare adalah keadaan kekerapan dan keenceran buang air besar dimana frekuensinya lebih dari tiga kaliper hari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram.

II. Etiologi
Faktor Infeksi
1.Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
2.Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella, Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.
3.Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno virus, Rota virus dan Astrovirus.
4.Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.
5.Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan, sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.
Bukan faktor infeksi
6.Alergi makanan : susu dan protein.
7.Gangguan metabolik atau malabsorbsi.
8.Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.
9.Obat-obatan seperti antibiotik.
10.Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.
11.Faktor psikologis : rasa tahut dan cemas.
12.Obstruksi usus.

III. Patofisiologi
A. Gangguan osmotik
Makanan atau zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, hal ini menyebabkan isi rongga usus berlebihan sehingga merangsang usus mengeluarkannya (diare).
Gangguan sekresi
Toxin pada dinding usus meningkatkan sekresi air dan lektrolit kedalam usus, peningkatan isi rongga usus merangsang usus untuk mengeluarkannya.
C. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan. Atau peristaltik yang menurun menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan menyebabkan peradangan pada rongga usus sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat hal ini menyebabkan absorsi rongga usus menurun sehingga terjadilah diare.

Mikroorganisme patogen Zat – zat sulit diserap

Infeksi Peningkatan tekanan osmotik

Peningkatan sekresi aktif cairan Menarik air dan garam ke dalam usus

Peningkatan motilitas usus

Peristaltik meningkat

Diare

IV. Klasifikasi diare
Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1977) :
1.Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.
2.Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.
3.Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.

V. Gejala Klinik
Gejal klinik yang timbul tergantung dari intensitas dan tipe diare, namun secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi adalah :
a.Sering buang air besar lebih dari 3 kali dan dengan jumlah 200 – 250 gr.
b.Anorexia.
c.Vomiting.
d.Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari.
e.Terjadi perubahan tingkah laku seperti rewel, iritabel, lemah, pucat, konvulsi, flasiddity dan merasa nyeri pada saat buang air besar.
f.Respirasi cepat dan dalam.
g.Kehilangan cairan/dehidrasi dimana jumlah urine menurun, turgor kulit jelek, kulit kering, terdapat fontanel dan mata yang cekung serta terjadi penurunan tekanan darah.

VI. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
1.Dehidrasi
2.Hipokalemi.
3.Hipokalsemi
4.Cardiac disrythmias
5.Hiponatremi.
6.Syok hipovolemik
7.Asidosis.

VII. Penatalaksanaan
Dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak adalah : (5 D)
1.Dehidrasi.
2.Diagnosis.
3.Diet.
4.Defisiensi disakarida
5.Drugs
Pada dehidrasi ringan diberikan :
a.Oralit + cairan
b.ASI/susu yang sesuai
c.Antibiotika (hanya kalau perlu saja)
Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :
a.Seperti pengobatan dehidrasi ringan
b.Bila tidak minum ASI :
1.Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3 penuh ditambah oralit.
2.Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi setalh makan nasi.

Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.
Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan bila ada indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak diberikan karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.

BAYI PREMATUR

BAYI PREMATUR