Selasa, 03 Maret 2009

Fisiologi Kehamilan

Fisiologi Kehamilan


Adaptasi maternal yang meliputi adaptasi anatomi, fisiologi dan metabolisme sangat menentukan keberhasilan hasil kehamilan. Dengan mengetahui perubahan fisiologi kehamilan tersebut diharapkan tenaga kesehatan dapat mendeteksi perubahan yang bersifat patologis.

Gastrointestinal Track
Selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu seperti vitamin dan mineral meningkat. Nafsu makan ibu meningkat sehingga intake makanan juga meningkat. Beberapa wanita hamil mengalami penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan muntah. Gejala tersebut mungkin berhubungan dengan peningkatan hormon human Chorionic Gonadotrophin (hCG).

Kavitas Mulut (Oral Cavity)
Salivasi meningkat akibat gangguan menelan yang berhubungan dengan mual yang terjadi terutama pada awal kehamilan.
Pengeroposan gigi selama kehamilan bukan terjadi akibat kurangnya kalsium dalam gigi namun pengeroposan gigi mungkin terjadi akibat penurunan pH mulut selama kehamilan. Dentalcalciumis bersifat stabil dan tidak berkurang selama kehamilan seperti halnya kalsium tulang. Hipertrophi dan gusi yang rapuh dapat terjadi akibat peningkatan hormon estrogen. Defisiensi vitamin C juga dapat mengakibatkan gusi bengkak dan mudah berdarah. Keadaan gusi dapat kembali normal pada awal masa puerpurium.

Motilitas Gastrointestinal
Selama kehamilan motilitas gastrointestinal mengalami penurunan akibat peningkatan hormon progesteron yang dapat menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptida yang dapat menstimulasi pergerakan otot usus.
Waktu transit makanan yang melewati gastrointestinal melambat/lebih lama dibanding pada wanita yang tidak hamil. Hal tersebut menyebabkan peningkatan penyerapan air dan sodium diusus besar yang mengakibatkan konstipasi.

Lambung dan Usofagus
Produksi lambung yaitu asam hidroklorik meningkat terutama pada trimester pertama kehamilan. Pada umumnya keasaman lambung menurun. Produksi hormon gastin meningkat secara signifikan mengakibatkan peningkatan volume lambung dan penurunan pH lambung. Produksi gastrik berupa mukus dapat mengalami peningkatan. Peristaltik usofagus menurun, menyebabkan refluks gastrik akibat dari lamanya waktu pengosongan lambung dan dilatasi atau relaksasi cardiac sphincter. Gastric reflux lebih banyak terjadi pada kehamilan lanjut karena elevasi lambung akibat pembesaran uterus. Disamping menyebabkan heartburn, perbahan posisi berbaring seperti posisi litotomi, penggunaan anestesi berbahaya karena dapat meningkatkan regurgitasi dan aspirasi.

Usus besar, usus kecil dan Appendik
Usus besar dan kecil bergeser keatas dan lateral, apendik bergeser secara superior pada ruang panggul. Posisi organ-organ tersebut kembali ke normal pada awal puerpurium. Pada umumnya motilitas mengalami penurunan seperti halnya tonus gastrointestinal yang mengalami penurunan.

Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama kehamilan karena hipotonia pada otot dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih lambat dan inkomplit. Empedu mengalami penebalan dan empedu yang stasis menyebabkan formasi batu empedu.

Liver
Tidak terjadi perubahan morfologi pada hati selama kehamilan normal, namun fungsi hati mengalami penurunan. Aktifitas serum alkalin fosfatase mengalami gangguan yang mungkin disebabkan karena peningkatan isoenzim alkalin fosfatase plasenta. Penurunan rasio albumin/globulin terjadi selama kahamilan merupakan suatu keadaan yang normal.

Ginjal dan Saluran urinari

Dilatasi Renal
Selama kehamilan masing-masing ginjal memanjang sekitar 1-1,5cm, dan secara bersamaan bertambah beratnya. Ureter berdilatasi sampai tepi atas tulang pelvis. Ureter juga memanjang, melebar dan lebih melengkung (kurve). Hal tersebut meningkatkan kejadian stasis urin yang menyebabkan infeksi dan tes fungsi renal sulit diinterpretasi.

Penyebab absolut hidronefrosis dan hidroureter selama kehamilan tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang berkontribusi :

  • Peningkatan kadar progresteron yang berkontribusi terhadap hipotoni otot ureter
  • Vena ovari yang berada pada ligamen yang mengalangi pembesaran ovari membesar dan menekan ureter pada tepi tulang pelvis.
  • Dekstro rotasi uterus selama kehamilan menyebabkan ureter kanan lebih berdilatasi dibanding ureter kiri.
  • Hiperplasia pada 1/3 distal otot ureter menyebabkan reduksi ukuran luminal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar